Friday, February 8, 2008

Berawal Dari Pesan-pesan Sederhana...


Tak penting apakah kamu akan disebut

.ikhwan, preman ataukah… bajingan


Allahlah yang Maha Mengetahui isi hati

Dialah yang akan selalu memberi kemudahan

Dialah yang akan selalu menunjukkan jalan


dari arah yang tak terbayangkan…




Yang paling bete ketika saya terbangun tiap lewat tengah malam adalah kenyataan bahwa saya harus melewatkannya... sendirian. Tanpa siapa-siapa. Sementara orang-orang di sekitar saya bisa tidur pulas nyaris tanpa gangguan. Ya... tanpa gangguan. Karena saya mau ”bermurah hati” tidak ngusilin mereka semisal nggelitikin, mencorat-coret wajah pakai spidol, nyari cicak atau kecoak terus memasukkannya ke baju mereka, ngambil kucing terus menaruhnya di.... (hihihi...) dan sederet alternatif lainnya. Kadang saya heran juga sebenarnya dengan jam tidur saya yang sering kacau. Tetapi keheranan tak pernah menyelesaikan masalah bukan ?

Dulu saya cuma mengisinya dengan baca buku, ngetik, nulis di buku harian, nggambar, dan beberapa aktivitas tambahan. Tetapi setelah punya HP, rasanya saya punya alternatif yang lebih bermanfaat deh....


*****


Btw, tau nggak mengapa disebut HP alias Hand Phone ?

Apa karena dipegang pakai tangan ? kayaknya enggak deh. Coz ada juga yang dipegang pakai tangan tapi tetep aja disebut telepon. Bisa jadi karena ukurannya yang pas untuk tangan kita kali ya ? sementara yang ukurannya pas untuk kepala kita kan namanya head phone. Dan yang di telinga namanya ear phone. Semoga nggak ngaco....

Awalnya saya tuh anti buangeeet dengan yang namanya HP. Alasannya sangat personal (biar penasaran... hehe). Sehingga orang-orang di tempat kerja sering kelimpungan kalau sedang ada perlu dengan saya tapi saya sulit banget ditemukan, sulit dihubungi, sehingga sulit juga disuruh-suruh. Apalagi kalau ada agenda sangat penting-mendesak. Orang-orang pada bilang ”Duh ! kemana sih anak ini ??!! awas kalau ntar ketemu ! bakal dijitak bareng-bareng ! bikin jengkel aja !!!” Haha...

Hingga ketika saya mendapat amanah di tempat baru (dakwah pelopor), seorang teman akhirnya ”memaksa” saya pakai HP juga. ”HP ini buat antum. Tinggal pakai. Tinggal beli kartu perdana. Banyak yang perlu dengan antum. OK ?” ya Allah... jadi terharu. Saya pakai HP juga akhirnya. Tapi... karena penyebabnya bukanlah karena saya nggak punya duit buat beli HP, tiga hari kemudian HP tersebut saya kembalikan dan saya beli lagi. (Thanks a lot akhi Tzaqib ’pejuang’. Wherever you are ! semoga segera dikaruniai anak-anak yang imut-imut. Kayak bapaknya ! huehehe...)


Berawal dari situ, saya mulai familiar dengan HP. Walaupun hitungannya termasuk telat (banget ! coz terhitung baru setahun terakhir). Sehingga setiap kali ngumpul-ngumpul bareng (syuro’, rapat, dll), saya selalu jadi bahan tertawaan karena tiap kali ada SMS masuk, saya selalu memerlukan waktu lama untuk membalas jawabannya. Itupun dengan perjuangan ”keras” mencet tuts-tuts HP. Maklum lah, masih belajar...

Saya sudah lupa siapa yang pertama kali memberi saya sebuah SMS taushiyah dan isinya apa. Tetapi jujur, orang awam kayak saya senang sekali mendapat SMS taushiyah. Dan ada satu momen yang tak saya lupakan karena membuat saya begitu takjub dan haru... ketika Inbox saya tiba-tiba penuh dengan taushiyah....


” Kadangkala 4WI hilangkan sekejap matahari,lalu Dia datangkan juga guruh & kilat, puas kita menangis mencari dimmanakah matahari, rupa2x 4WI ingin mnghadiahkan kita pelangi.. Met milad brother =) ”

” Oeek.. Alhamdulillah, seorg insan lahir hari ini bertahun yang lalu.. Sehat, cerdas, lucu..& membuat banyak manfaat ! Udah berkurang atu nih bro.. May all dé best 4u.(Ehm2..Dah gedhe nih) =) ”

” met ultah brother -semoga selalu dalam lindungan 4WI, sehat terus, selalu diberi yang terbaik, terwujud apa yang dicita2kan, sukses selalu & cepet lulus. Amin...”

”Dang2!!!! merdu dr hongkong!! d reminder friendster ntm milad tgl 5 ya?! ane pengen mendahului smua makhluk u mngucap met milad. barrakallah d sisa usia.. beware!”

Kelahiran kita diawali dengan adzan. Kematian kita diakhiri dengan shalat. Betapa singkatnya usia kita, ibarat waktu adzan hingga shalat. Bagaimana kita bisa memanfaatkan waktu yang singkat itu? Maka beruntunglah org2 yang mempertahankan semangatnya di setiap pergantian waktu, menjaga niatnya agar tetap dalam kebaikan n menemukan 4Wl dalam setiap gerak langkahnya. Met Milad ya Mas, semoga barakah umurny n tercapai cita2nya. Amin”

”Langsung aja deh.. met milad ya, be good moslem, good ikhwan, good son, good brother, good friend.. pokoke good in all. Smg brkh 4W1 selalu menyertaimu.. barakallah. Amin ;-)”

“Tidak Ada Sesuatu Yang Lebih Baik Drpd Akal Yang Dperindah Dengan Ilmu. Dan Ilmu Yang Dperindah Dengan Kbnrn. Dn Kbnrn Yang Dperindah Dengan Kbaikn. Dn Kbaikn Yang Dperindah Dengan Tkwa. Smg Dengan Btmbhx Umur Btmbh Pula Ktkwan...”

”Kuharap ALLAH kan mendekap Ntm erat,

Para malaikat kan menjaga Ntm ketat

Tak hanya menjadikan Ntm baik

tapi mendapatkan yang terbaik dalam sisa waktu hidup Ntm...

Semoga ikhlas Ntm jadi tabungan di akhirat..

Barakallah ya akh, semoga sisa umur ntm setiap detik, menit, jam, bulan, taunñ barakah..(g nyangka ternyta tgl lahir kita dpn blkng.he. Kmrn ana skrg Ntm)..”

Dst.... (masih ingat kawan-kawan ?)

Ya Allah, baru ingat... saya milad ya...!


Pelan-pelan... ada haru yang mumbuncah di hati ini. Nggak nyangka... karena sebagian pengirimnya bukanlah kawan-kawan dekat saya, tapi orang-orang yang bahkan jarang-jarang saya hubungi dan baru-baru aja saya kenal ! kok ya sempat-sempatnya ? Kawan-kawan... Terima kasih banyak sudah mengingatnya ya...


Hari itu saya mulai berpikir. Banyak nggak ya, orang-orang di luar sana yang sering menerima SMS taushiyah ? ataukah hanya orang-orang ’penting’ saja yang menerimanya ? ketua partai, pimpinan organisasi, koordinator divisi, presiden BEM, manajer atau mereka yang berada di posisi penting lainnya ? lalu bagaimana dengan mereka yang memerlukannya, tetapi tak pernah dianggap sebagai orang ’penting’ dan bahkan seringkali.... terlupa ? para pendidik nun di sana, mereka yang ’kembali’ berdakwah di kampung halamannya atau pedalaman, mereka yang masuk di dunia kerja sementara lingkungan tak lagi kondusif untuk perkembangannya, orang-orang yang selalu ’hanya’ dimasukkan bagian ’pembantu umum’ dalam tiap agenda, mereka yang.... ah, kayaknya berpikir saja nggak akan ada artinya.

No action, Nothing Happen tho... ?

Do some action, and Miracle will happen…


Sejak itu, saya mulai mengirimkan SMS2 taushiyah ke kenalan-kenalan saya. Walau nyadar kalo’ kalimatnya nggak bakalan sebagus punyanya Ust. Arifin Ilham, Aa’Gym, Ihsan Tanjung Dll dengan MQ selulernya yang konon begitu menyentuh... yang penting jalan aja deh. Nggak peduli walau awalnya tanggapan beberapa orang ”malah” rada-rada nyebelin atau bahkan bikin saya malu sendiri dan mau mandeg. Ada yang langsung membalas ”tumben nih, mang Dadang kirim Taushiyah..” ada juga yang ”Antum kok jadi melankolis begini akhi ...” sampai....“Kamu...nggak error kan ?“ halah... cuek ! saya cuma teringat firman Allah :


...Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat perkerjaanmu itu.. " (QS. 9:105).


Saya percaya ada saat-saat dimana setiap kita memerlukan banyak doa, setiap kita memerlukan banyak taushiyah, namun kita tidak sempat atau mungkin malu memintanya. Bahkan pada orang-orang terdekat kita....

Dan... benarlah, tanggapan-tanggapan yang kembali ke saya selanjutnya ... bikin terharu dan membuat saya makin semangat euy... !


Jazakallah Utk Taushiyahnya Kmrn.Yang Sering2 Aj Ya. Di Sini Ana Jarang Dpt „

„ Jazakillah atas Doanya „

„ Thank you sir ! „

„ Nice Words :) „

„ Subhanallah! syukrn tausiyah yg kmrn. Stlh dkrm k ibu ane, bliau jd trharu „

„ Akhi,af1 sblmny. an lg bth tausyah neh akh, ternak be2k bakal sampel pnelitian an mati lg “

“ Shbt sejati bkn mberi pd saat org mminta…Ia kdng mnjelma mjd batu pijakn tnpa qta sadari. Jazakumullah khair 4 being that stone . maaf kalau ana blm dmikian “

“ jazakallah taushiyahny. smoga 4WI mlembutkn hati2 Qt agar dimudahkn u/trbiasa mndoakn sodara2 seiman sbg wujud kasih sayang ssama muslim “

“ Dst…”

Alhamdulillah….


Dan kejadian-kejadian yang saya alami selanjutnya semakin membuka mata saya dan membuat saya makin bersyukur akan karunia kesempatan yang diberikan olehNya. Misalnya, ketika saya telat ngirim. Di SMS tersebut saya lalu menambahkan ”afwan telat ya...”. dan kawan saya yang menerimanya tiba-tiba membalas ”Kok antum ngerasa ya.... kalau taushiyahnya selalu kunantikan. Hehe... lupa. Kita kan sodara. Ta’liful qulub gitu!”. Yang seru, sebagian taushiyah itu kadang-kadang ”malah” kembali lagi ke saya ! dan pada saat kondisi saya sedang memerlukannya pula ! misalnya ketika saya sedang suntuk, banyak masalah dan pikiran sedang ruwet-ruwetnya, sebuah SMS masuk ke inbox saya

“Apa Yg DberikanNya Adlh Slalu Apa Yg Qt butuhkan, walau mngkin bkan apa yang Qt inginkan. Qt mngkin kehilangan bnyak ksempatan. tetapi semoga tak kehilangan makna, hikmah dan pelajaran…” Subhanallah…. Sampai seorang teman berkomentar ”...menarik. Artinya ikatan ukhuwah begitu kuat. Kata seorang ustadz, indikasinya adalah ketika SMS taushiyah yang kita berikan kembali pada kita… ” Amin…semoga


Eit..! Tunggu sebentar...!

Lalu bagaimana dengan pulsa ?

Siapa yang mbayar ?

Di sinilah kuasa Allah bermain. Saya kadang merasa aneh dan tak percaya dengan apa yang terjadi kemudian. Anda percaya dengan hukum kekekalan energi ? “energi tak dapat diciptakan, energi tak dapat dimusnahkan. Tetapi energi bisa diubah menjadi bentuk lain” ? percayakah pula kalau hukum itu juga berlaku pada kita... manusia ?

Percaya deh... ! apapun yang kita lakukan pada orang lain, baik atau buruk, sekarang atau nanti, suatu saat akan kembali ke kita. Mungkin tidak seketika, mungkin tidak dengan bentuk yang sama, dan mungkin tidak langsung dari orang yang kita perlakukan baik/buruk tersebut. Tapi percayalah. Suatu saat nanti, pasti kembali...

Ada saatnya ketika saya kehabisan pulsa, ada beberapa sahabat yang terkadang berbaik hati mengirim pulsa. Sehingga ketika saya mulai “tewas” dengan pulsa tinggal dua ribu rupiah, eh.... ketika bangun, saya mendapatkan kembali HP saya yang pulsanya sudah menjadi...52 ribu rupiah. Horeee... ! (Thank you so much my friends...! Insya Allah semua kiriman kalian akan digunakan di jalan yang benar dan bermanfaat). Tapi sorry kawan-kawan, siapa saja orangnya nggak bakalan saya kasih tahu. Karena yang pasti semuanya pada pingin kenalan. Iya kan ? hehe....

Yang nggak terlupa tuh ketika idul fitri. Adik terkecil saya yang masih kelas 5 SD sampai ‘ngiri’ ketika kakaknya hampir setiap saat dapat SMS idul fitri sementara dia seumur-umur cuma dapat dari 3 orang saja. Satu gurunya, satu temennya, dan satu lagi entah siapa. Kasihan juga... Sementara itu SMS2 yang masuk ke saya sampai-sampai membuat beberapa kali memori HP saya full sehingga terpaksa men-delete sebagian besar yang sudah ada. Bahasa-bahasanya variatif pula. Dari yang serius sampai yang nge-banyol. Dari yang model puisi ampe pantun. Dari bahasa jawa kromo inggil sampai batak, bengkulu dan bahasa lainnya. Dari yang singkat, padat, jelas, sampai yang luar biasa panjang sebelum akhirnya semua ditutup dengan ”Taqobalallahu minna wa minkum, taqobbal ya kariim”. Seperti ini nih contohnya


model pantun( jawa ):

Juminten gelar kloso

Dodol kupat ngarepe gapuro

Meniko dinten riyoyo

Menawi lepat nyuwun sepuro


Bhs. Bengkulu :

Wahai pejuang, dak traso 1 bln ramadhan la liwek

Met idul fitri 1428 H. Smoga kemenangan sejati mjd milik kito segalo

Maaf kalo ambo ado salah & khilaf


Jawa halus :

Hangaturaken sugeng riyadi,

sedoyo salah lan kalepatan nyuwun ridho

lan ikhlasing pangapunten


Ini bhs. batak ya ?

Hari rayo idul fitri lah manjalang

Tasadio katupek jo randang

Jikok ado tasilap sikap jo kato

Mohon kironyo ntm ridho


Yang terpanjang dan bikin saya instrospeksi kembali :

Adakalanya semua harus berubah

Adakalanya semua harus mengerti

Adakalanya semua harus percaya

Adakalanya salah, khilaf dan tak peduli serta kesalahpahaman harus diluruskan, dimaafkan, dan dimaklumi. Seperti saat ini, demi malam dan bintang, sesungguhnya terlalu banyak dosa , khilaf dan kesombongan manusia pd Rabbnya & jg pada saudaranya...

Mhn keikhlasan u’ melapangkan hati memafkan sdri ntm ini & keluarga

Smoga keikhlasan senantiasa mengiringi langkah perjuangan kita...


Dan banyak lagi...


Naaaah.... dari sekian banyak SMS idul fitri itu, ada 1 SMS yang dikirim dari nomor yang tak saya kenal dan yang lebih parah.... nggak ada nama pengirimnya. Sayang sekali isinya terhapus setelah nomornya saya simpan. Intinya tentang ’taqobalallahu minna wa minkum’ dari pengirim dan keluarga. Karena gengsi, saya nggak nanya langsung ke pemilik nomor. Siapa tahu pemiliknya adalah orang yang saya kenal tapi nomornya nggak sengaja terhapus dari kontak. Dengan penuh rasa penasaran, saya tanya ke teman-teman saya ”woi..nomor siapa nih ? ada yang tahu nggak?” dan ternyata... tak ada satupun teman saya yang tau itu nomor milik siapa. Hingga akhirnya, saya menyerah dan memutuskan untuk bertanya langsung pada pemilik nomor yang tidak saya kenal tersebut. Daripada kelamaan dan makin bikin penasaran. Ya kan ? Sayangnya... saat itu sifat iseng saya lagi kambuh. Entah kerasukan setan darimana. Jadi dengan PeDenya dan seakan tanpa dosa jari jemari saya mengetik sebuah kalimat singkat ”Ini siapa ya ? jin apa kucing ? hayooo....???” hehe.. bocah...bocah....

Untungnya... sesaat sebelum saya pilih ’send’, saya berubah pikiran dan akhirnya saya ganti kalimatnya menjadi ”Sama-sama, tapi mohon maaf sebelumnya, ini siapa ya ? dan dapat nomor saya dari mana ?”

Lumayan lama juga SMS tersebut tak langsung terbalas. Dan ketika malam harinya HP saya berbunyi pertanda masuk balasannya.... kalimat yang tertulis di layar HP membuat saya... kaget !


... Maaf, baru balas.

Sy Mohammad Fauzil Adhim dari Yogyakarta... ”


Haaah...??!! untung bukan SMS sebelumnya yang saya kirim !




NB : ana = saya (arab)

ntm = antum = kamu (arab)

Jazakallah / Jazakillah = terima kasih

M. Fauzil Adhim : ustadz penulis buku-buku best seller tentang keluarga, pernikahan dan pengasuhan. Dosen di Jogja



Idul fitri 1428 H, ba’da diskusi ama ukhti sukma. Thanks ya !

Terkhusus sahabat2ku : terima kasih telah ikut ’mengubahku’ dengan cara yang tak pernah ntm tahu

.....khoirunnas anfauhum linnas..