”jemput lagi dech!!”:( (hiks...)
Yap Kloter pemberangkatan peserta switer memang sedikit merepotkan kalau di hitung ada 4 kloter. Dengan jumlah peserta yang nanggung kalau diangkut dengan angkot karena tidak lebih 10 orang so dengan terpaksa di antar dengan naik motor itu solusinya. Tapi itu juga bukan solusi yang 100% efektif karena ternyata tidak semua akhwat bisa mengendarai kendaraan ini...... Sehingga wajar bila ada akhwat yang sampai harus beberapa kali menjemput peserta berulang-ulang kali sampai pusing mungkin bahkan sampai tersesat masuk kota mbatu karena kecapekaan(...heee...heee.......jadinya lupa jalan...hiiii.......pusing keliling........)
Bahkan dalam pemberangkatan hari jumat, kloter jam 4 sore karena jumlah peserta dan panitia yang seimbang seharusnya bisa naik sepeda motor ditambah juga motor dari seseorang ikhwan sehingga seharusnya pas dengan panitia 4 jumlah peserta 4. seharusnya sudah bisa diantar naik motor tapi sayangnya dari 4 panitia hanya 3 yang bisa naik sepeda motor sehingga dengan terpaksa naik angkot.........(ayo ukhti belajar naik motor)
Pada pemberangkatan hari sabtu pagi juga sama karena akhwat nggak bisa naik motor dengan terpaksa di antar naik angkot dech.........(nanggung banget dengan jumlah pesertanya)
Tapi salut juga karena ada akhwat yang dengan semangat ’45 ditengah SWITER belajar naik sepeda motor di lapangan (meski.......sedikit terjadi insiden hiii...hiii, yang pasti jangan takut naik sepeda motor ukh, eh jagungnya ancur tuh antum terjang)....
Akhwat dan sepeda motor? Memang satu masalah tapi seharusnya nggak jadi masalah....ayo semua akhwat alief tunjukkan antum tangguh dalam setiap bidang mulai dari naik sepeda motor sampai hal lainnya, dakwah butuh mobilitas antum yang bisa lebih bila antum bisa naik motor lho......yang belum bisa naik sepeda onthel segera belajar yang belum berani pegang motor ayo motor nggak serem lagi.....kasihan kita-kita yang harus antar jemput antum.....hiks......(intan)